Penyambung Lidah Rakyat indonesia

....,,Apa gunanja kita puluhan ribu banjaknja berkumpul disini djikalau jang kita kerdjakan hanja menghasilkan petisi ? Mengapa kita selalu merendah diri memohon kepada "Pemerintah" untuk meminta kebaikan hatinja supaja mendirikan sebuah sekolah untuk kita ? Bukankah itu suatu Politik Berlutut ? Bukankah itu suatu politik memohon dengan mendatangi Jang Dipertuan Gubernur Djendral Hindia Belanda, jang dengan memakai dasi hitam menerima delegasi jang membungkuk-bungkuk dan menundjukkan penghargaan kepadanja dan menjerahkan kepada pertimbangannja suatu petisi ? Dan merendah diri memohon pengurangan padjak? Kita merendah diri....memohon, merendah diri.... memohon.........Inilah kata-kata jang selalu dipakai oleh pemimpin-pemimpin kita.,, Sampai sekarang kita tidak pernah mendjadi penjerang. Gerakan kita bukan gerakan jang mendesak, akan tetapi gerakan kita adalah gerakan jang meminta-minta. Tak satupun jang pernah diberikannja karena kasihan. Marilah kita sekarang mendjalankan politik pertjaja pada diri sendiri dengan tidak mengemis-ngemis. Hajo kita berhenti mengemis. Sebaliknja, hajo kita berteriak, ,,Tuan Imperialis, inilah jang kami TUNTUT !"